Sabtu, 19 Juli 2014

TERMOKIMIA

Sistem dan Lingkungan

            Pengertian
             a.  Sistem adalah reaksi atau proses yang sedang menjadi pusat perhatian.
                  Contoh : reaksi antara Mg dengan HCl
             b.  Lingkungan adalah segala sesuatu yang berada di sekitar system.
      Contoh : gelas reaksi tempat berlangsungnya reaksi
Interaksi antara sistem dengan lingkungan :
 a.  System terbuka adalah system dengan lingkungan dapat mengalami pertukaran materi dan energy.
 b.  System tertutup adalah system dengan lingkungan tidak dapat mengalami pertukaran materi tetapi terjadi pertukaran energy.
 c.  System terisolasi adalah system dengan lingkungan tidak mengalami pertukaran materi maupun energy


Azaz Kekekalan Energi
‘’ Energy tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan, tetapi dapat diubah dari bentuk satu kebentuk lain “

Reaksi Eksoterm dan Endoterm
Persamaan termokimia adalah peesamaan reaksi yang menunjukkan perubahan entalpi dalam reaksi kimia.
      1.   Reaksi eksoterm
*      Ciri – ciri :
ü  Reaksi yang membebaskan kalor
ü  Kalor mengalir dari sistem ke lingkungan
ü  Terjadi karena ▲H zat-zat yang bereaksi yang bereaksi lebih besar dari ▲H zat-zat hasil reaksi.
*      ▲Hreaksi  = ▲Hhasil - ▲Hreaktan  < 0
*      Persamaan termokimia reaksi eksoterm
a.      A + B --> C + D , ▲H = - x kJ
b.      A + B --> C + D + x kJ
c.      A + B – x kJ --> C + D

      2.   Reaksi endoterm
*      Ciri-ciri :
ü  Reaksi yang memerlukan kalor
ü  Kalor mengalir dari lingkungan ke sistem
ü  Terjadi karena ▲H zat-zat yang bereaksi yang bereaksi lebih kecil dari ▲H zat-zat hasil reaksi.
*  ▲Hreaksi  = ▲Hhasil - ▲Hreaktan        >0
*  Persamaan termokimia reaksi endoterm
a.      A + B --> C + D , ▲H = + x kJ
b.      A + B --> C + D - x kJ
c.      A + B + x kJ --> C + D

Diagram Reaksi Eksoterm dan Endoterm


Perubahan Entalpi Standar
·         Perubahan entalpi standar adalah perubahan entalpi pada pada kondisi standar yaitu di ukur pada suhu 250C dan tekanan 1 atm.
·         Perubahan entalpi dipengaruhi oleh :
1.      Jumlah zat ( mol )
2.      Keadaan fisis zat ( solid, liquid, aquos, atau gas )
3.      Suhu
a.       Kondisi standar 250C
b.      Kondisi STP 00C
4.      Tekanan ( 1 atm )
·         Jenis-jenis perubahan entalpi :
1.      Standard Enthalpy of Formation (▲Hf0 = Perubahan Entalpi Standar Pembentukan )
Perubahan entalpi standar pembentukan adalah perubahan entalpi pada pembentukan 1 mol senyawa dari unsur-unsurnya
Contoh :
Na(s) + ½  Cl2 (g) --> NaCl(s)    , ▲H = -410,9 kJ/mol
a.    Kalor reaksi = +410,9 kJ
b.  ▲Hreaksi  = -410,9 kJ/mol
c.    Kalor pembentukan NaCl = +410,9 kJ
d.  ▲Hf0 NaCl = -410,9 kJ/mol
e.   Reaksi eksoterm
2.      Standard Enthalpy of Dessociation (▲Hd0 = Perubahan Entalpi Standar Penguraian )
Perubahan entalpi standar penguraian adalah perubahan entalpi pada penguraian 1 mol senyawa menjadi unsur-unsurnya
Contoh :
NO2(g) --> ½ N2(s) + O2   ,▲ H = +33,2 kJ/mol
a.   Kalor reaksi = +33,2 kJ
b.  ▲Hreaksi  = +33,2 kJ/mol
c.   Kalor penguraian NO2= +33,2 kJ
d.   ▲Hd0 NO2 = +33,2 kJ/mol
e.    Reaksi endoterm
3.      Standard Enthalpy of Combustion (▲Hc0 = Perubahan Entalpi Standar Pembakaran )
Perubahan entalpi standar pembakaran adalah perubahan entalpi pada pembakaran sempurna 1 mol senyawa  atau zat atau unsur
Contoh :
S(s) + O2 (g) --> SO2(g)    , ▲H = -297 kJ/mol
a.  Kalor reaksi = +297 kJ
b. ▲Hreaksi  = -297 kJ/mol
c.   Kalor pembakaran S = +297 kJ
d.  ▲Hc0 S = -297 kJ/mol
e.   Reaksi eksoterm

 Catatan :
  1. Nilai ▲H menyesuaikan reaksi yang berlangsung ( Eksoterm atau Endoterm)
  2. Besarnya ▲H ditentukan oleh jumlah zat.
  3. Satuan untuk kalor adalah kJ sementara ▲H satuannya kJ/mol
 4. Entalpi standar pembakaran dapat dikatakan pula sebagai entalpi standar pembentukan tetapi tidak semua entalpi standar pembentukan dapat dikatakan sebagai entalpi standar pembakaran. Ciri utama reaksi pembakaran selalu ada oksigen dalam reaksi yang berlangsung.

Menghitung Perubahan Entalpi
1. Eksperimen ( Kalorimetri )
a.       Kalorimeter adalah suatu system terisolasi yang dapat mengukur kalor yang diserap oleh air serta perangkat kalorimeter dengan mengukur perubahan suhu, kalor berasal dari semua reaksi yang terjadi didalam calorimeter. Qreaksi + Qlarutan = 0
      Kalorimetris adalah cara penentuan kalor reaksi dengan menggunakan calorimeter.
b.      Jenis calorimeter :
·         Calorimeter biasa ( sederhana ) untuk mengukur kalor larutan
Qlarutan =  m.c.▲ T
Qreaksi = -Qlarutan
Keterangan :
Q = jumlah kalor (J)
m = massa air / larutan (g)
c = massa jenis air / larutan (J/g K)
▲T = kenaikan suhu (K)
C = kapasitas kalor (kJ/0C)
·         Calorimeter bom untuk mengukur kalor pada reaksi pembakaran
Qbom = C.▲ T
Qreaksi = -(Qlarutan + Qbom)
Qlepas = Qserap                (Azas Black)

  Catatan :
·         Reaksi eksoterm = (-) , ▲T = naik
·         Reaksi endoterm = (+) , ▲T = turun


      2. Hukum Hess
a.       Pada tahun 1840 Gerrmain Henry Hess, seorang ahli kimia dari Rusia kelahiran Swiss, mengemukakan tentang cara menentukan ▲H dengan cara yang dikenal dengan sebutan Hukum Hess
b.      Bunyi Hukum Hess
                                           I.            ‘’ Jika suatu reaksi berlangsung dalam dua atau lebih tahap reaksi, maka perubahan entalpi untuk reaksi tersebut sama dengan jumlah perubahan entalpi dari semua tahap ‘’

A --> C  ,▲ H1
A -->  B   ,▲ H2
B --> C   , ▲H3
__________________________________ +
   
                                       
A                C  ,▲ H+ ▲H3 = ▲H1 
                                        II.        ‘’ Entalpi reaksi tidak tergantung pada jalan reaksi melainkan tergantung pada kondisi awal dan kondisi akhir ‘’

       3. Data ▲Hf0
     ▲Hreaksi = ▲Hf0 produk - ▲Hf0 reaktan
     Misal :
        m AB + n CD --> p AD + q BC
       ▲Hreaksi = [ p.▲Hf0 AD + q. ▲Hf0 BC ] – [ m. ▲Hf0 AB + n. ▲Hf0 CD ]

      4.Data Energi Ikatan
a.       Energy ikatan adalah energy yang diperlukan untuk memutuskan 1 mol ikatan dari suatu molekul dalam wujud gas.
b.      Reaksi kimia antar molekul dianggap berlangsung dalam 2 tahap :
·         Pemutusan ikatan pada reaktan
·         Pembentukan ikatan pada produk
            c.       ▲Hreaksi = Eikatan terputus - Eikatan terbentuk

Contoh Soal
1. Sebanyak 50 mL (50 g) larutan HCl 1 M bersuhu 270C dicampurkan dengan 50 mL (50 g) larutan NaOH 1 M bersuhu 270C dalam suatu calorimeter gelas plastic. Ternyata suhu campuran naik sampai 33,50C. Jika kalor jenis larutan dianggap sama dengan kalor jenis air, yaitu 4,18 J/g K, tentukan ▲H reaksinya!
Jawab

HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l)
Diketahui g HCl = 50 g
               g NaOH  = 50 g
               V HCl = 50 mL = 0,05 L
               V  NaOH = 50 mL = 0,05 L
               c = 4,18 J/g K
               T = 270C = 300 K
               T’ = 33,50C = 306,5 K
              M HCl = 1 M = 1 mol/L
              M NaOH = 1 M = 1 mol/L
Ditanya ▲Hreaksi …?
Jawab
n HCl = V . M
          = 0,05 L . 1 mol/L
          = 0,05 mol
Qlarutan =  m.c.▲ T
             = (50 + 50) g. 4,18 J/g K .(306,5 – 300) K
             = 2717 J
Qreaksi = -Qlarutan
Qreaksi  = - 2717 J
▲Hreaksi = - 2717/0,05
               = - 54340 J
               = - 54,34 kJ
HCl(aq) + NaOH(aq) --> NaCl(aq) + H2O(l) , ▲H = - 54,34 kJ/mol


2. Perhatikan persamaan reaksi berikut!
    H2 (g) + F2 (g) --> 2HF(g)                   ▲H= - 537   kJ
    C (s) + 2F2 (g) --> 2CF4 (g)                ▲H= - 680   kJ
    2C (s) + 2H2 (g) --> C2H4(g)             ▲H=     52,3 kJ
   Tentukan perubahan entalpi reaksi berikut :
   C2H4 (g) +6 F2 (g) --> 2CF4(g) + 4HF(g)           ▲H=…?
   Perhatikan data perubahan entalpi berikut!
   ▲Hf0 CH4O(l)              = - 238,6 kJ/mol
   ▲Hf0 CO2(g)                = - 393,5 kJ/mol
   ▲Hf0 H2O(l)                 = - 286    kJ/mol
  Tentukan :
a.       Hc0 CH4O(l) sesuai reaksi
CH4O(l) + 2O2(g) --> CO2(g)  + 2H2O(l)
b.      Jumlah kalor yang dibebaskan pada pembakaran 8 g CH4O(l). (Ar C=12,H=1,O=16)
Jawaban
a.       Hc0 CH4O(l) =
=[(- 393,5) + 2. (- 286)] – [(-238,6)]
= - 726,9 kJ/mol
b.      n CH4O(l) = m/Mr
= 8/32
= 0,25 mol
Kalor yang dibebaskan = 0,25 .726,9
= 181,725 kJ

3. Diketahui harga energy ikatan rata-rata :
     C – H  = 415 kJ
     Cl – Cl = 242,6 kJ
     C – Cl  = 328 kJ
     H – Cl = 431 kJ
     Tentukan ▲H reaksi

CH4(g) + Cl2(g) --> CH3Cl(g) + HCl(g)
Jawab
▲H = [4.(DC-H) + (DCl-Cl)] – [3.(DC-H) + (DCl-Cl) + (DH-Cl)]
       = [4.(415) + 242,6] – [3.(415) + 328 + 431]
       = 1902,6 – 2004
       = - 101,4 kJ/mol

Tidak ada komentar:

Posting Komentar